Perihal Memilihmu atawa Di Sebuah Cafe
tidak ada cinta baru
yang tumbuh dari
kepalamu itu, sayangku
segala yang biru di antara kita
macam rontokan ketombe
dalam secangkir kopi.
begitu canggung saja.
persis robusta hitam yang belum
kausesap sejak datang
namun soal memilihmu itu,
berkali sudah kukatakan
" mendapatkan dirimu
tak lebih seksi dari tersesat
di sebuah jalan buntu.."
: maka marah mamapapa
terasa begitu asing
seperti nada dari kunci c#7
yang suwung dan terdengar
seperti rintihan kucing mau lairan
di sebuah cafe yang sepi
ini biarkan aku menikmati
lagi kopi yang langu
nada lagu yang sembilu
matamu yang sayu dan
dentum marah dari tenggorokanmu
yang sumbang. supaya mencintaimu
terasa lebih meragukan
( kukira di situlah nikmatnya )
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar