Thank You Letter Atas Prenjak
Saya tidak pernah percaya bahwa mimpi besar saja cukup, tapi
saya selalu percaya bahwa itu adalah awal yang sedap.
--
Seperti apapun dari dapur ibu, sejak dulu yang datang dari
Stubat hanyalah kabar baik. Saya sampai perlu asbak di depan muka untuk
berjaga-jaga kalau-kalau air mata haru saya mungkin luap waktu nulis begini.
Stubat selalu memiliki letup-letup impen itu. Cannes
membuktikannya, kami menulis nama kota Prancis itu di kertas dinding Studio
kami pada awal tahun. Ketika itu Tejo datang dengan antusiasme tertentu,
antusiasme 'dewe nggawe biasa wae tanpa perlu terlihat terlalu piye'. Prenjak
kesana juga.
Kabar gambiro ini langsung membuat kami tercekat dan misuh
dan saling mencintai dalam sekali tempo. Pesan-pesan di grup dipenuhi pisuhan
berhuruf kapital bernada tak menyangka yang paling khidmat sebelum pungkas
dengan I-love-you-I-love-you-an (AsuAsuAsu. I love you guys). Demikianlah.
Tejo dan Ersya pandai berbagi gembira pada kami lewat cita
rasa yang tinggi, Pria menopangnya dengan sabar. Rosa dan Yodi juga piawai
berakting tanpa gawe-gawe, Gogik dan Samsul dan Ratno "Gudel"
Hermanto menunaikan tugas dengan mumpuni. Garuda pro sekali dengan teknik
Slating lawasan hasil berguru dari mbah ireng (tapi..). Kocrot dan Duta sungguh
steady sebagai BTS, Wulang dan Kak Cella di belakang layar mantap pula sebagai
supportive lovers. Tommy dan Adi jangan ditanya.. duo bankir kesayangan kami.
hahaha.. Mereka adalah bagian dari kami di tempat jauh. Seperti Mancing di Puninar,
semoga kapal-kapal besar dan kontainer yang datang pergi membawa keberuntungan,
juga bagi keluarga kecil Stubat ini.. hahaha. Apalagi Fabek yang jauh di
pedalaman Sumatera sana, entahlah. Dapat sinyal sekali-sekali, lebih banyak
dapat tugas merawat orangutan.. mulia betul. Muchas gracias pula buat Girgir
roda 2 squad, yang waktu film ini sedang sakit panas. Tapi sehat juga
dia untuk screening pertama Prenjak di moviebox, alhamdulilah. fiuh.. dari
malam sampai pagi Sosro yang biasa sunyi dibikin runyam oleh sayat minor
gesekan biola hasil olahan musikal Ragil. Semua diawali dengan niat juga sikap
yang tepat. Demikianlah Prenjak in the Year of Monkey telah Paripoerna secara
Sampoerna.
Terimakasih yang paling utmost kepada Om Har dan keluarga
Mamo atas dukungan moral dan panggon secara tulus. We mean it.
Juga banyak orang yang selalu menemani Stubat dalam susah
maupun gelap, mari bersama kami ikut menikmati sukacita ini.
Dan.. bolehlah sepisan lagi kami menghatur Bajingan (!) dan
Asu (!) dengan kepal tangan sarat bangga sebelum kembali meleramkan ati memijak
boemi, bersyukur kepada Gusti tanpa berenti.
HAHAHAHA!
AMSG
Post Scriptum: Jika kau ada kesempatan menonton, tontonlah
Boston
04182016
 |
Poster Prenjak garapan Art Director kami: Wulang Sunu |