Love Of Our Life
: Bapak-Ibu
dua puluh empat
tahun, pak-bu, bukanlah waktu yang cepat
meski kemarin
rasanya baru kemarin
dan tiga windu,
apalagi, terasa baru saja berlangsung.
tapi cinta yang
dirawat baik-baik, pak-bu, adalah dunia yang lama sekali.
yang liat, luas,
dan bebas, dan seperti selama-lamanya
kamilah
anak-anakmu, pak-bu
yang barangkali
merekatkan cinta 80an itu
jadi lebih mudah
dicerna
dan gampang
dipahami
meski apa cinta
itu
kami masih suka
bingung
bukan main
maka anak-anakmu
pula, pak-bu
yang dengan penuh
takzim merayakan cinta orangtuanya
lebih gegap dari
bapak-ibu sendiri
inilah ucapan
terimakasih, pak-bu
dari anak-anakmu
yang tumbuh dari waktu
dan cinta yang
kuat
dari zaman yang
berubah jam ke jam
dan nasib yang
kelewat baik
dari kemiskinan
yang selalu
dan ketabahan yang
berulang
dari uang sekolah
yang telat
dan ketahanan
pada siang tanpa ikan ayam
dari rumah yang
talangnya bocor
dan kecup kening
sebelum kami sekolah
dari marah ihwal
kami hujan-hujan
dan hangat misoa
selepasnya
dari rengek minta
sangu
dan seribu dua
ribu yang dari langit itu
selamat dan
selamat
panjang umur dan
selalu sehat
maka kelak datang
putu
dan hidup itu
indah seperti
yang begitu wajar
bapak-ibu ajarkan
setiap hari !
*cheers
Boston-Kricak
Sea-Denis-Dimi-Despina,
11202014
Drawing by Labdo Grahito, Pencil On Paper |
P.S:
aku dan adekku pernah merenungkan beberapa soal: kenapa kami lahir di dunia ini? kenapa mesti lewat Bapak dan Ibu? kenapa Bapak menikahi Ibu, bercinta, dan jadilah kami? Kenapa kami tak bisa memilih, toh bila bisa memilih kami tetap mau orangtua yang sama? kenapa dsb dsb dsb..
Setelah bertahun-tahun kami ada, pun, kami kerap tidak menyadari bahwa ini adalah nasib terbaik. bahwa kami mesti lahir dan hidup di keluarga yang biasa dan kerap kurang, tapi jarang mengeluh.
maka setelah #3windubapakibu, kami pun memberi ini. karya kami. dari buah pikir dan rindu-rindu kecil, dari permenungan dan sedikit kerja keras. ujud syukur dan pengingat, bahwa kami ada sebab cinta mereka, sebab rindu dan bulir-bulir keringat itu menjelma empat jabang bayi yang kelak kerap menyusahkan.
tentu, kalau sudah ada rezeki lebih, kami pengen kasih sesuatu lebih dari ini. sebab banyak hal yang melengkapi hidup kami, takkan pernah ternilai :) bapak-ibu adalah salah satu dari banyak hal itu.
#3windubapakibu
Keterangan: Om Pom-Pom feat. Dek Indri di dapur Ibu