Aku dan Kamar

Aku dan Kamar

Kamis, 28 Mei 2015

Hehehe

Hehehe


bermainlah kata-kata denganku,
seolah aku adalah
kawan berbagi kue di masa kecilmu
sehingga ketika kau menangis
aku akan mengajakmu bermain
kelereng dan itu akan
segera menyeka air matamu


bermainlah kata-kata denganku,
seolah aku adalah
orang yang tak tahu banyak hal
sehingga ketika kau tersenyum
aku akan tahu bahwa kamu
sedang bahagia sekali
- dan untuk itu, aku tak perlu
payah-payah menyimpan
khawatir seperti
aku memakai kalung berliontin
wajahmu berpose senyum dengan formasi jari membentuk huruf v
di dadap lorong via dolorosa


bermainlah kata-kata denganku,
seolah aku adalah papan skak
yang menemanimu dari kesepian
yang paling pesing.
bau anyelir campur asparagus yang kaubenci sejak tadi pagi,
barangkali kau lupa membuang sampah yang penuh
cangkang telur dan pelepah pisang


bermainlah kata-kata denganku,
sebab apa yang sudah tinggal sisa remah-remah. bulan malam
kelambu gesek suling bambu lampu-lampu
desa mawa tata negara mawa cara
di bawah bulan bibir kita menyatu
dalam puisi satu tambah satu
sama dengan tak terkira.


semoga kamu mau.


Polemanakos,

2014

Rabu, 27 Mei 2015

Parabens March (Atawa Hikayat Sederhana Belaka)

Parabens March (Atawa Hikayat Sederhana Belaka)
: labdo grahito


si ikan dan si kambing
menerima nasib dilahirkan
pada abad-abad yang dekat
pada tahun-tahun yang berdempetan
dan simbol-simbol yang bersebelahan


si ikan akan menelusuri sunyi paling
dalam di gua jiwanya sendiri
si kambing terjaga dalam terang
gua si ikan. dan maretlah bulan di kepala mereka
bulan yang terang berpijar seperti
kandilion yang tak pernah padam
atau pun surut dari godagoda
hingar bingar bianglala di pasar malam


si kambing menjaga si ikan
sebagaimana persaudaraan
diikat di sebatang pohon paling kekal.
begitu pula sebaliknya.
sebab kata papamama,
cuma ketulusanlah
yang membikin syukur terus dinyalakan


beruntunglah ikan
si kambing adalah
pengembara dengan sayang
paling malu-malu
(juga) beruntunglah kambing
si ikan adalah syair
dari doadoa padang pasir
atau kauboleh menyebut juga
air di teruk nasib hari isnin


“Parabens, March, Parabens..
bulan yang baik tidak pernah
satu kali saja ingkar.“ kata mereka
di sebuah percakapan yang penuh
lika liku


di rahim milkyway, dunia yang luas
beranak segala nasib
dari bintang redup yang bercumbu
kelelahan
( blarblarblar..)


kambing dan ikan ini
agaknya suka bersyukur dari balik
puisi dan lukisan-lukisan
tak terpemanai--
sebagaimana setiap narasi
yang tiap kali datang
kepadamu ketika dudukduduk 
santai di bawah mahoni
siangsiang hari.


“Parabens, March, Parabens !
kepada nasib baiklah kita bersender.
menggelayutkan hari baik di sebalik cakapcakap pendek“
pocap mereka di bilik-bilik pantai
timor sana. di mana zezededo bernaung
dan siap menggemaskanmu kapan saja.
haha


Brookline,
May 27th 2015

"Parabens March" by Labdo Grahito

P.S: 
Karya ini merupakan kolaborasiku dengan Labdo Grahito sebagai ucapan maturnuwun kepada Bulan Maret yang memungkinkan kami merayakan banyak hal dengan kedekatan yang begitu itu. Dan tentu, karena kesibukanku menjelang wisuda, juga kesibukan Labdo menjelang semester barunya, karya ini baru sempat dipos pada penghujung Mei. Semoga kamu suka :*