A Loveless Love Letter
mantan pacar, pernah dikepung kita
oleh segala macet kota
oleh kepedihan yang tak habis-habis
oleh sepinggang banjir air mata
jarak yang jauh dan
doadoa yang tak didengar
mantan pacar, bukankah cinta itu
juga
yang mestinya menjauhkan hati dari segala
luap marah dan kabutkabut
yang mencemburuimu pagipagi
tapi kenapa.
kenapa.
kenapa kau
lepas juga. hijrah jauh.
menuju pelabuhan di mana bau amis
dan anyir rindu lebih pekat dari garam
di lambung kapalmu tertulis: trust
sampai bulan redup
embun menyepuh
dan kapal itu tetap di situ
karat-karat meranggas habis huruf-huruf
t, r, dan t
dan anakanak kecil bermain bola di sore biru
sambil bersorak lagulagu sedih
tentang golgol yang haru di gawang-gawangan sandal
matahari tenggelam lebih lama,
sampai
katak-katak jadi kecebong lagi
dan aku tetap silap dalam sajaksajak sembilu
langu dan kelihatan kurang darah.
tapi suratmu sampai juga
dengan teriak dan mata merah
kalimat pertama telah berhasil memadamkan
kangenkangen yang kusimpan sejak
lama. sejak zaman batu masih berupa tanah liat
dan telepon masib seukuran kuku gajah
kalimat itu terus ngiang
meski mata sudah ke mimpi lagi
dan kau bukan segala-galanya lagi
Jamaica Plain
20052014