Aku dan Kamar

Aku dan Kamar

Kamis, 20 November 2014

Love Of Our Life

Love Of Our Life

: Bapak-Ibu


dua puluh empat tahun, pak-bu, bukanlah waktu yang cepat
meski kemarin rasanya baru kemarin
dan tiga windu, apalagi, terasa baru saja berlangsung.


tapi cinta yang dirawat baik-baik, pak-bu, adalah dunia yang lama sekali.
yang liat, luas, dan bebas, dan seperti selama-lamanya


kamilah anak-anakmu, pak-bu
yang barangkali merekatkan cinta 80an itu
jadi lebih mudah dicerna
dan gampang dipahami
meski apa cinta itu
kami masih suka bingung
bukan main


maka anak-anakmu pula, pak-bu
yang dengan penuh takzim merayakan cinta orangtuanya
lebih gegap dari bapak-ibu sendiri


inilah ucapan terimakasih, pak-bu
dari anak-anakmu yang tumbuh dari waktu
dan cinta yang kuat
dari zaman yang berubah jam ke jam
dan nasib yang kelewat baik
dari kemiskinan yang selalu
dan ketabahan yang berulang
dari uang sekolah yang telat
dan ketahanan pada siang tanpa ikan ayam
dari rumah yang talangnya bocor
dan kecup kening sebelum kami sekolah
dari marah ihwal kami hujan-hujan
dan hangat misoa selepasnya
dari rengek minta sangu
dan seribu dua ribu yang dari langit itu


selamat dan selamat
panjang umur dan selalu sehat
maka kelak datang putu
dan hidup itu indah seperti
yang begitu wajar
bapak-ibu ajarkan setiap hari !
*cheers


Boston-Kricak
Sea-Denis-Dimi-Despina,

11202014

Drawing by Labdo Grahito, Pencil On Paper

P.S:
aku dan adekku pernah merenungkan beberapa soal: kenapa kami lahir di dunia ini? kenapa mesti lewat Bapak dan Ibu? kenapa Bapak menikahi Ibu, bercinta, dan jadilah kami? Kenapa kami tak bisa memilih, toh bila bisa memilih kami tetap mau orangtua yang sama? kenapa dsb dsb dsb..

Setelah bertahun-tahun kami ada, pun, kami kerap tidak menyadari bahwa ini adalah nasib terbaik. bahwa kami mesti lahir dan hidup di keluarga yang biasa dan kerap kurang, tapi jarang mengeluh.

maka setelah #3windubapakibu, kami pun memberi ini. karya kami. dari buah pikir dan rindu-rindu kecil, dari permenungan dan sedikit kerja keras. ujud syukur dan pengingat, bahwa kami ada sebab cinta mereka, sebab rindu dan bulir-bulir keringat itu menjelma empat jabang bayi yang kelak kerap menyusahkan.

tentu, kalau sudah ada rezeki lebih, kami pengen kasih sesuatu lebih dari ini. sebab banyak hal yang melengkapi hidup kami, takkan pernah ternilai :) bapak-ibu adalah salah satu dari banyak hal itu. 

#3windubapakibu



Keterangan: Om Pom-Pom feat. Dek Indri di dapur Ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar