Hujan. Hujan
entah
berapa kali sudah
aku menulis tentang hujan
kemudian menyanyi sendiri
di bawah payung dan dian
temaram, mumpung sore
gulita dan badai masih ada
di lain tempat. gereja
mulai gelap
abad-abad semakin liat
lindap berkelindan di
wadah waktu yang
hampir koyak
wajah-wajah pendosa
meminta ampun pada gusti
liwat bilik pengampunan
santo petrus, gereja itu
aku melihat sendiri
tempat paling senyap
bagi umat dan padre
di musim hujan begini
di manakah kamu
di manakah keadilan
dan cinta tanpa dendam
yang mengakar?
bila tidak kutemu di jiwa
palung paling dalam
biar aku menyembah hujan
dan bersedih juga di situ.
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar