Aku dan Kamar

Aku dan Kamar

Minggu, 10 Januari 2016

Minggu

Minggu


Minggu adalah anggur-
sisa pusing dari semalam, yang telah mengantarkan kita jauh. lebih jauh. sampai ke Nashua, sampai ke Maine, sampai kota-kota kecil di mana dua liter gasolin sanggup mengantarkanmu ke masa di mana ibu masih suka menumbuk padi. dan menyuguhkan pada kita nasib dalam bakul, luka di jari-jari, menanak buat anak-anak satu periuk marah. tapi juga rindu.


revolusi, Tolstoy, ujub dan kesombongan dalam kenangan yang pendek
kita dengungkan semua filsuf itu. kita cemaskan hidup yang rapuh dalam sebaris lagu sambil batuk-batuk.


Tak usah kauminta cerita lagi, sepotong kisah tentang keajaiban. sebab semuanya sama di mana saja, di Greenland atau di Pingit. Di mata orang-orang Nordic atau di setiap ujung Musee du Louvre.


cinta membikin kita mabuk. dan mabuk memberi bagi kita seribu satu malam, yang sanggup menguatkan syahrazad dari nafsu dan pikiran-pikiran jahat.
tapi baiklah biar kita sulang banyak hal. dan sesap tiap ragu dalam-dalam. semata supaya diri ini mawas


lalu cukup.
hio itu telah mengirimi bau
paling wangi untuk tawa yang lama kita pesan,



2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar