Minggu
Minggu adalah anggur-
sisa pusing dari semalam, yang telah mengantarkan kita jauh.
lebih jauh. sampai ke Nashua, sampai ke Maine, sampai kota-kota kecil di mana
dua liter gasolin sanggup mengantarkanmu ke masa di mana ibu masih suka
menumbuk padi. dan menyuguhkan pada kita nasib dalam bakul, luka di jari-jari,
menanak buat anak-anak satu periuk marah. tapi juga rindu.
revolusi, Tolstoy, ujub dan kesombongan dalam kenangan yang
pendek
kita dengungkan semua filsuf itu. kita cemaskan hidup yang
rapuh dalam sebaris lagu sambil batuk-batuk.
Tak usah kauminta cerita lagi, sepotong kisah tentang
keajaiban. sebab semuanya sama di mana saja, di Greenland atau di Pingit. Di
mata orang-orang Nordic atau di setiap ujung Musee du Louvre.
cinta membikin kita mabuk. dan mabuk memberi bagi kita
seribu satu malam, yang sanggup menguatkan syahrazad dari nafsu dan
pikiran-pikiran jahat.
tapi baiklah biar kita sulang banyak hal. dan sesap tiap
ragu dalam-dalam. semata supaya diri ini mawas
lalu cukup.
hio itu telah mengirimi bau
paling wangi untuk tawa yang lama kita pesan,
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar