Buat Ivit
Bons nageurs sont à la
fin noyés,
perenang yang baik acapkali tenggelam.
bolehlah adagium aneh ini tak kau pertanyakan,
seperti setiap takdir tepat tanggap- bersicepat dengan
waktu.
bintang di langit paling jauh atau juga si fulan di sebuah
kelurahan paling mlencit.
semuanya tiada juga dalam ketiadaan paling tak ada. mungkin saja.
manusia kecil karena terbatas, dan besar karena ada kehendak
untuk menerima itu.
garis-garis riuh rendah di tepuk tangan orang-orang.
di air mata mama sedunia bersembahyang
dan para hajj mencium hajar aswad.
di situlah jiwa bersemayam, Vit, di tubuh dengan nadi
berdetak dan
kerahiman yang sering lebih lembut dari tenun tangan priyayi
kyoto.
maka jika malam ini doa pun telah purna, ciumlah papa dengan
rendah hati.
sebab Pangeran pun merindunya dengan demikian.
salam, peluk dan, segalanya saja buatmu.
09252015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar