Aku dan Kamar

Aku dan Kamar

Jumat, 25 September 2015

Buat Ivit

Buat Ivit


Bons nageurs sont à la fin noyés,
perenang yang baik acapkali tenggelam.


bolehlah adagium aneh ini tak kau pertanyakan,
seperti setiap takdir tepat tanggap- bersicepat dengan waktu.


bintang di langit paling jauh atau juga si fulan di sebuah kelurahan paling mlencit.
semuanya tiada juga dalam ketiadaan paling tak ada. mungkin saja.


manusia kecil karena terbatas, dan besar karena ada kehendak untuk menerima itu.
garis-garis riuh rendah di tepuk tangan orang-orang.
di air mata mama sedunia bersembahyang
dan para hajj mencium hajar aswad.


di situlah jiwa bersemayam, Vit, di tubuh dengan nadi berdetak dan
kerahiman yang sering lebih lembut dari tenun tangan priyayi kyoto.


maka jika malam ini doa pun telah purna, ciumlah papa dengan rendah hati.
sebab Pangeran pun merindunya dengan demikian.


salam, peluk dan, segalanya saja buatmu.



09252015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar