Saya dan Sepakbola, Tuan
saya ada di
saya hampir menangis waktu nasib tim kami hampir buruk sore itu
beruntung gol datang, tuhan baik, malam cemerlang, semua makanan terasa lezat nan enak, lebih dari itu. tim kami menang
anda akan sulit membayangkan
kenapa sepakbola demikian menguras perasaan
padahal pada banyak pertandingan, hasil-hasil mudah ditebak dengan prasangka jelek
anda akan sulit menerima, kenapa kami suka jadi brutal tiba-tiba
padahal kami baru saja datang dari masjid, dari gereja, dari doa-doa kamar
saya ada di
ruh ruh gemuruh tribun mulai singup
pertandingan usai, peluit dibunyikan, wasit telah kelar menjadi gusti, dan kini mungkin sedang leha-leha
anda tidak ada di
di hari ketika tim kami hampir tak punya apa-apa
ketika para pemain sama miskinnya dengan kami
dan semua perangkat pertandingan
malih rupa jadi vampir-vampir penagih hutang
saya ada di
saya hampir menangis,
saya laki-laki kalah
yang datang ke stadion untuk melupakan nasib buruk
dan kisah cinta murah meriah
saya bisa merapal nama mereka
lewat sejarah yang berulang
dan sepakbola. dan sepakbola
adalah kemungkinan-kemungkinan gampang
bagi kami yang ingin beranjak dari kesedihan
anda perlu mencatatnya, tuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar