En El Estadio, Maguwoharjo and Some Psyche
kemudian tentu saja dengan tidak semena mena dan
sepelan-pelannya,
kuambil sebatang kretek dan menyaksikan decak orang orang
desa dari sudut jantung dan paru paru paling berdebu:
as if goal was the only thing to celebrate.
and love was the only reason to stay.
maka aku segera menyebar amatan pada gawang anak gawang
kiper beberapa midfielder tukang tahu satu bola kaki kaki umpan riak dan teriak
hakim hakim dan mulai menangis,
betapa nasib betapa betapa
Can you tell the agony of life 🎶
lewat sepakbola deru putar uang lagu-lagu tribun dan macet
estadio, kesan hiruk media sosial yang penuh rutuk dan keharuan. timmu asu dan
timku asu timmu bajingan timku bajingan, sedang diri kita adalah malaikat yang
paling mencintai diri sendiri di muka bumi
mencium badge of the brand with some purity
I love you, and you know it
Don't you?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar