And Likewise, After Supper
aku tidak perlu menjadi apapun, sayangku
tidak perlu membuktikan apapun, kasihku
tidak perlu berusaha seperti apapun, haiku.
kurasa aku bisa mengambil sayap kupu dan menerbangkannya
bersama masa lalu itu. menebarkannya di setiap sudut kamar tidurmu dan mengucap
sedikit arriverdeci. selamat malam dan jangan lupa mimpi basah.. sebab bukanlah
mimpi yang kering-kering yang bisa kau ceritakan sambil bulan-bulanan
sedemikian indah
bukankah sudah kau ciumi pacarmu sampai kemaluannya kering,
sampai tandas. sampai ia tak punya malu sama sekali (?)
maksudnya.. bukankah.. ia telah menyekip satu episode
terbaik dalam hidupmu yaitu ketika aku bersamamu memantas-mantas diri di depan
banyak orang, menata segala yang memungkinkan dan merapikannya setelah lutuk,
seburuk beruk, serta berdebu. debum. astaga.. jangan sampai jatuh bukunya. ayo,
mulai lagi
foto wisuda itu
aku dan orang lain selain kamu
dan kamu selain aku di kota yang muram dan jauh. kota di
mana donat gelap dan teh panas mesti disesap sebagaimana musim dingin bisa
berlangsung sepanjang hari.
maukah kita mencobanya sekali lagi, maksudku adalah, maukah
kita tidak perlu mencobanya sama sekali?
kita kembali ke orok dan menyudahi satu sama lain. di mana
bronx sebenarnya tidak begitu menegangkan
dan frankfurt tidak gedhe-gedhe amat. menenggelamkan kita
seperti apa saja...
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar