Stasiun Tugu dan
Lanskap Kehilangan
lanskap di stasiun tugu
aku dan kau tahu sekali ini.
pilar-pilar kokoh dan baja belanda
jam-jam besar dan gerbong-gerbong
gelap
aku terlambat, suaramu masih
tinggal,
tapi kau segera pergi.
roda-roda kereta berjalan
tatap papa mama tak kemanapun
kehilanganku
adalah kepergianmu yang malam jam
tujuh
sedangkan bel kereta terus saja
bunyi
ciuman ini mesti diakhiri
air matamu asin
tapi kaubilang
“ ini cuma sebentar..”
dalam dua tahun
kau pulang dan kita ketemu lagi
dalam
langit-langit dan lidah yang sama
panas
dirimu dengan cincin yang baru
aku pergi dan di antara kita debu
“doa-doa hari minggu seperti kecap
orang gila,
gema adzan juga seperti
suara yang lalu saja..
suara yang putus asa,"
katamu
suara yang putus asa,"
katamu
tapi itulah, vira, itulah
kini sama kita tahu
kini sama kita tahu
kehilangan dan khianat
selalu tiba-tiba
Brookline,
24 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar