Marilahmarilah Cobadeh (i)
dalam puisi, dalam mimpi, dalam bayangan-bayangan tak
terduga, siapapun bisa jadi pacarku. aku bisa memacari michelle obama, memacari
mandy moore, memacari helena seger, memacari julie delphy, memacari magdalene
st. michaels, memacari semuanya dengan kegiatan-kegiatan paling menyenangkan
dalam pikiran. membawa mereka menyusuri gay village di philadelphia, sebelum
spring memaksa kami menyetop diri menikmati philly di depan kedai es serut rita
(buka setahun 2 kali) dan berteriak ke setiap kuping, betapa unch sore-sore
kita!
membawa mereka ke iceland, memancing ikan pada winter di
alaska dengan kapal pemecah es. "hangatkah canada goosemu?" lalu aku
juga memacarimu
membawamu ke pyongyang dan menertawakan kolam-kolam lele.
membuatkanmu teh daun mint lengkap dengan kudapan ketela pada sore-sore di
pinggir pantai maladewa. memberimu supportsupport lembut bertema healing dalam
psycho-issuemu yang kadang butuh pengertian. membisik-bisik jangan pergi dong,
jangan jauh-jauh dong, sebab i won’t trade you with anything really really.
"meski dunia ini pecah.."
"tentu saja.. sayang"
kemudian aku sadar, dari bawah sadar. dari tekanan-tekanan,
dari hidup yang menjulang-julang, dari kesepian-kesepian. dari tos dulu dong.
dari cheers my man let us celebrate it dearly. dari yang, maukah kita pergi
bersama di perkawinan fulan dan john doe. aih..
lalu kita bangun. kita melepas pakaian, pakaian dalam,
ciuman-ciuman. kita melepas injury time dalam 90'+7 golden goal lewat penalti
yang sangat curang tapi kita seneng-seneng aja tuh. kita menjadi jam 18.09PM
saat peluit dibunyikan dan stadion berdendang anthem suar-suar yang merah
sangat smoky aduhai bayangin deh.
enak kan jadi puisi dan tinggal di situ selama mungkin
Kricak Kidul
05052017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar