Parabens March (Atawa Hikayat Sederhana Belaka)
: labdo grahito
si ikan dan si kambing
menerima nasib dilahirkan
pada abad-abad yang dekat
pada tahun-tahun yang berdempetan
dan simbol-simbol yang bersebelahan
si ikan akan menelusuri sunyi paling
dalam di gua jiwanya sendiri
si kambing terjaga dalam terang
gua si ikan. dan maretlah bulan di kepala mereka
bulan yang terang berpijar seperti
kandilion yang tak pernah padam
atau pun surut dari godagoda
hingar bingar bianglala di pasar malam
si kambing menjaga si ikan
sebagaimana persaudaraan
diikat di sebatang pohon paling kekal.
begitu pula sebaliknya.
sebab kata papamama,
cuma ketulusanlah
yang membikin syukur terus dinyalakan
beruntunglah ikan
si
kambing adalah
pengembara
dengan sayang
paling malu-malu
(juga) beruntunglah kambing
si
ikan adalah syair
dari
doadoa padang pasir
atau
kauboleh menyebut juga
air
di teruk nasib hari isnin
“Parabens, March, Parabens..
bulan yang baik tidak pernah
satu kali saja ingkar.“ kata mereka
di sebuah percakapan yang penuh
lika liku
di rahim milkyway, dunia yang luas
beranak segala nasib
dari bintang redup yang bercumbu
kelelahan
( blarblarblar..)
kambing dan ikan ini
agaknya suka bersyukur dari balik
puisi dan lukisan-lukisan
tak terpemanai--
sebagaimana setiap narasi
yang tiap kali datang
kepadamu ketika dudukduduk
santai di bawah mahoni
siangsiang hari.
“Parabens, March, Parabens !
kepada nasib baiklah kita bersender.
menggelayutkan hari baik di sebalik cakapcakap pendek“
pocap mereka di bilik-bilik pantai
timor sana. di mana zezededo bernaung
dan siap menggemaskanmu kapan saja.
haha
Brookline,
May 27th 2015
"Parabens March" by Labdo Grahito |
P.S:
Karya ini merupakan kolaborasiku dengan Labdo Grahito sebagai ucapan maturnuwun kepada Bulan Maret yang memungkinkan kami merayakan banyak hal dengan kedekatan yang begitu itu. Dan tentu, karena kesibukanku menjelang wisuda, juga kesibukan Labdo menjelang semester barunya, karya ini baru sempat dipos pada penghujung Mei. Semoga kamu suka :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar