tunjukkan satu hal yang akan megajarkan aku untuk jadi
lelaki yang tenang. maka tak salah kalau kau kemudian membawaku pada cemara di
hujan rembes atap-atap kota.
kau mencium aku dengan satu tangan tetap teguh memegang rok yang berusaha
kusibak. "untuk sebuah ketenangan, kau perlu ciuman yang merangsek ke
segenap mukamu. " bicaramu begitu lembut seperti peluh-peluh gerimis yang
kuyup di sekujur mukaku yang selalu kesepian.
mula-mula aku selalu goyah, takut pada kecemasan yang
dibawa mendung tiap kali ia datang mengetuk jendela kamar kayu milikku di kota jauh. "bila kau
terus menangis untuk kita yang selalu gagal bercinta, ambillah ini seputik
puting sebelah kiri, kaubisa bawa kemanapun kau hendak pergi. tapi tolong
jangan kembali lagi pada sembab tangis di hari-hari besok. aku adalah hujan
untuk kerelaanmu yang setengah-setengah. "
kau tak pernah salah, seperti setiap kepergian yang
tiba-tiba. kau cuma air yang datang dari langit untuk petani yang setia, tukang
kebun yang penuh doa, dan bukan untuk kekasih siapapun. dan bukan untuk
kemarahan pada hal-hal remeh. hal-hal kecil seperti kangen yang berulang.
bukan.
ibu kula nyuwun arta, ing njawi wonten kere
kere tua tuwin wuta, sambat ngelak lan luwe
enyoh iki wenehana
sega iwak lan banyu. lan kerene kandanana kon mrene saben dina
: selamat ulang tahun, ya?
11282013
Brookline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar