Aku dan Kamar

Aku dan Kamar

Minggu, 15 Juli 2018

Kehilangan Itu Dekat Sekali, Kehilangan itu Besok, Kehilangan Itu Sekarang

Kehilangan Itu Dekat Sekali, Kehilangan itu Besok, Kehilangan Itu Sekarang


betapa berdebarnya aku, kamu tahu, tiap pertanyaan "sampai kapan mencintaiku" semampir di telingaku yang hanya menuntut suara merdu. aku akan menjawab dengan cepat, sampai jadi debu, itu pun kalau kamu ora nakal. imaji seperti ini, tentu saja meleramkan. kamu boleh langsung membayangkan putihputih melati alibaba pada biru pulau kecil yunani di mikonos. lompat-lompat ikan dalam jala pelayar, senja yang sedang nyala, malam yang hampir tiba, tiada yang redup.


aku berdebar sebab cinta yang menakjubkan sudah datang tiap kali, dan aku mengulang, aku mengulang, si ini mengilang si itu mengilang, aku akan jauh pergi ke dalam diri. mencari lagi, mencari lagi, nganyari lagi, nganyari lagi. lalu pertanyaan itu datang, "astaga, kamu kok ganti pacar terus.." pertanyaan, sebagaimana bukan pertanyaan, sebagaimana kabar burung, sebagaimana hal penting, seperti berak kucing di tanah basah, tidak mesti dijawab dengan sense yang oh well emangnya kamu siapa. tapi tentu saja boleh dibikin "terserah deh" jika kamu mau. tapi aku selalu memilih menikmati semua pertanyaan dengan pelan, mencari jawab yang tidak mengandung iba, bersikap mana suka bak pejantan alpha male tanggung penuh keraguraguan. o betapa


tapi kupikir kehilangan itu sekarang ini, waktu debar-debar ini berlangsung, pada detik ketika aku membayangkan semuanya bisa kudapati dengan gampang dan beres-beres saja. sebab waktu aku berlagak tak punya apapun, semuanya ternyata biasa aja. ning ndonya iki sing ono kuwi dudu. alias untuk apapun saja yang oke di dunia ini, yang ada itu merupakan bukan.


tapi aku sayang kamu banget gila... hahaha


Tidak ada komentar:

Posting Komentar