Tentang Andala Tengah Malam
aku tahu bahwa akan hujan di andala,
maka aku segera menyeberang central square. mengibas parka
mengingat segala yang tak kupunya, segenggam roti dan iklan-iklan edukasi.
sekolahlah ke sini dan ke sini, ia akan menjanjikanmu masa depan. mengirimkan
pada makan pagimu mertua yang memohon-mohon.
di enam antara sebelas dan dua belas. malam, tentu saja. kau
mengerti itu.
rice pudding dan baklava
shakshokeh dan double apple hookah
kupencent tuts layar pencet itu
mengirimkannya buat andy di dapur. Insha Allah. ia akan
memotong onion tomat dan menaburkan oregano. percis. dan aku akan bersiap
mendengar bel
"is everything good, sir?"
aku menuang air melihat murung dan membaca gelap. oh poor
sir. poor thing.
aku menerima komplain. orang arab, membayangkan yaman,
libanon, serta arab yang lain-lain. ini boston. city of the scholars. all the
way from everywhere. from poverty and loneliness.
di mana maria dan maryam tanpa beda menangisi betlehem,
yerusalem. menotol-notol humus mengingat batu dan sumpah-sumpah tanah terjanji.
membuang masa lalu penjara rutuk bedil sampai ke epiphany
di sisi lain. aku yang asia selalu merindukanmu. menjagamu
dalam doa. membisik lirih: eropah.. eropah..
Kotagedhe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar