Aku dan Kamar

Aku dan Kamar

Senin, 19 Oktober 2015

Fani yang Baik

Fani yang Baik


mestinya kita ke pantai saja
sore ini. meletakkan segala yg mesti kita rebahkan, supaya tak banyak percakapan nirmakna yang panas dan pedih di antara ketaksambungan kita yang barangkali parah.
tapi, oh, kita mestinya saling menggenggam saja
memandangi lokan dan matahari tenggelam. benam dan nanti gelap-
supaya desau angin membuat kita lupa
bahwa selalu ada yang tak setuju di antara apa yang kita bicarakan. supaya pantai makin dingin dan kita menjadi seperti malin.
O! jadi batu dan menangis tanpa sempat ciuman.
bukankah kata-kata sudah terlalu banyak, fani? dan jarak masih saja belum terseberangi. sudah berapa banyak puisi berserak dan bumi tetap begini-begini saja. revolusi itu taik kucing tanpa gerilya hero-hero kesiangan. pertentangan apalagi, dia ngeri sekali. acapkali memotong saja tanaman-tanaman depan rumah yang sudah kita siram dengan kasih.
O !


Aku dan Fani yang Baik :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar