Aku dan Kamar

Aku dan Kamar

Jumat, 18 Juli 2014

Drama Itu Bernama Diri Kita

Drama Itu Bernama Diri Kita
  

jalanan itu
yang menjadi penonton
setia bagi kemesraan kita
yang usang dan sudah


di antara hal-hal manis
cuma ciuman sececap
dan rindu seukuran biji limau
yang senantiasa kaukatakan
padaku


selainnya. begitu mudah kau menguapkan cinta 
seperti membuang berkah makan malam.


kita sudah lama miskin, ay
dan kita coba kerja
untuk membangun cerita ini
dari kesungguhan


jalanan itu
malam-malam yang kusigi
sepanjang rumahku ke rumahmu
setiap hari. sedetik pun kangen ini
tak menginap di mana-mana
kecuali ruang hati kita
yang aman dan mungil.


di situlah lama kita tinggal
dalam harapan akan
hal-hal baik dan awet.


begitukah


begitulah, ay.


Brookline,
Juli 2014 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar