Aku dan Kamar

Aku dan Kamar

Selasa, 22 Desember 2015

A Pledge of Sosrowijayan

A Pledge of Sosrowijayan


aku mendengus di jalan-jalan, aspal panjang yang riuh oleh pejalan. pejalan yang menghabiskan peluh dengan bersembunyi dari segala pekik di rumah jauh. kalau boleh kubilang, kebohongan apa saja yang melelahkanmu tak akan mungkin membuatku kesah. sebab telah kusaksikan ampas-ampas bathin manusia, yang bermuka dua dan berjejal dengki. bercecer. kebohongan tentang hidup hype yang dibikin runyam. Kendaraan lalu lalang di sepanjang tubuhku. aku tak akan mengutuk ibuku apalagi matahari. doa-doa akan kubawa dalam diam, dalam ucapan yang nihil. Sehingga ketika dengus itu makin mendesah menjadi tangis bayi, kau tak akan membayangkan lagi bagaimana seseorang itu akan hamil. aku adalah jalan dengan umur yang tak lagi kuhitung, seperti wajah-wajah itu pun, sonder kurekam dalam kemuliaan. dalam rekaman yang macam-macam. mungkin saja mendung takkan datang di pecinan, tapi kesedihan tak akan pergi dari situ. kota ini mungkin akan terus tumbuh, dan aku tak mungkin akan menyalahkanmu. menyalak-nyalak seperti piaraan yang itam itu. percayalah.


cinta mungkin akan mempertemukan kita lagi, athens. malam gelap menciptakan bir yang pahit, barangkali burger dengan patty paling sempurna akan membawa ranjang kepada kita. di sana kita akan menempelkan nama-nama negara dari dada sampai rongga-rongga yang membuatmu geli itu. lalu akan kubisikkan satu mantra dalam cerita bacchylides, teriakan yang menggetirkan cinta-cinta sisyphus. aih. narcissus. akan kutempelkan aku dalam dirimu, sampai kau mengerang aku, menjadi aku. Sudah angslup dalam sini, menjadi jalan yang abadi.



08122015

Bersama Wulang Sunu di Sosrowijayan yang lengang dan hujan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar