Fragmen
Sebelum Gelap
Telah kutulis
sepuluh biji puisi
dalam satu sore.
belum juga habis
remah-remah kue
yang sisa dari dapur
bernama kenangan itu
kepul asap
rebusan panci
dari
cerita-cerita yang didaur
dalam kepala
biru jingga di pojokan situ.
senjakala.
sauh telah
dilempar dan camar-camar
berangkat ke
entah
di tiap
pengkolan
ujung jalan
dan
persipangan
orangorang
menyebut rindu
dari narasi yang terdalam
gelaplah malam tanpa bintang
atau cahaya kunang.
lantas
mereka masuk rumah
tetap dengan
tanda tanya
di kepala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar