Sebuah Teknik Menyimpan Kangen.
Padamu
kembali kita di
sini
di kota yang
rumit dan teduh
matamu itu,
tentu, telah lama bergegas
telah lama jauh
dan kita tak
pernah mengharapkan
apapun.
menyanyilah, hai orang asing, menyanyilah
kita akan mabuk
di dahan-dahan
cemara rindang
mencecap sekecipak air kali
untuk menawar
rindu
yang terus
berdengung
di kuping kiri
dan ulu hati.
sebagai peziarah,
kita memang
bertemu secara
kebetulan
bolehkah aku
meminjam bibirmu?
( jawablah )
akan
kulipat-lipat dan kumasukkan
saku baju
akan kubuka tiap
kali
wajahmu tiba
mungkin malam
nanti
waktu kita saling
mendaras
nama-nama bintang
dari kejauhan
Brookline, Sept 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar