Aku dan Kamar

Aku dan Kamar

Selasa, 20 Mei 2014

A Loveless Love Letter

A Loveless Love Letter 


mantan pacar, pernah dikepung kita oleh segala macet kota
oleh kepedihan yang tak habis-habis
oleh sepinggang banjir air mata
jarak yang jauh dan
doadoa yang tak didengar


mantan pacar, bukankah cinta itu juga
yang mestinya menjauhkan hati dari segala
luap marah dan kabutkabut
yang mencemburuimu pagipagi


tapi kenapa.
            kenapa.
                        kenapa kau
lepas juga. hijrah jauh.
menuju pelabuhan di mana bau amis
dan anyir rindu lebih pekat dari garam
di lambung kapalmu tertulis: trust
sampai bulan redup
embun menyepuh
dan kapal itu tetap di situ
karat-karat meranggas habis huruf-huruf
            t, r, dan t
dan anakanak kecil bermain bola di sore biru
sambil bersorak lagulagu sedih
tentang golgol yang haru di gawang-gawangan sandal
matahari tenggelam lebih lama, sampai
katak-katak jadi kecebong lagi
dan aku tetap silap dalam sajaksajak sembilu
langu dan kelihatan kurang darah.


tapi suratmu sampai juga
dengan teriak dan mata merah
kalimat pertama telah berhasil memadamkan
kangenkangen yang kusimpan sejak
lama. sejak zaman batu masih berupa tanah liat
dan telepon masib seukuran kuku gajah


kalimat itu terus ngiang
meski mata sudah ke mimpi lagi
dan kau bukan segala-galanya lagi


Jamaica Plain
20052014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar