Gerimis atawa Patung Nama-Nama
hujan jatuh di ujung jalan kembang. kau, kau, dan aku
berdiri
di antara perasaan ngambang.
aku menumbuhkan hatiku di minaret-minaret tinggi,
menyerukan salam dan mendoakan nama-nama di tiap awan lewat.
santa ana. santa ana.
kau menangis di pojokan park street, meminta perhatian
pada tiap tapak kaki jalanan kosong, bekas ban bis-bis tadi
siang, dan segala erangan orang-orang malam.
darah. kau menuang darah dan meminum anggur, memecah roti
dan melahap daging-daging merah.
cinta. cinta menenggelamkanmu pada mata kunang-kunang
di seberang taman situ: santa ana. santa ana
puting susu kekasihku telah membatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar