Aku dan Kamar

Aku dan Kamar

Senin, 30 September 2013

Alegori Hidup Untuk Seorang Mati

Alegori Hidup Untuk Seorang Mati


kemarin pagi ia tiada
meninggalkan rindu, kecap lamis, dan
tidak bunga-bunga.
ia tiada dengan
sendirinya
dibawa angin sepanjang
lagu tuan-tuan di cafe
dinyanyikan biduan-biduan
dengan rok
segembung sebelas ikat mawar kuning
di kota ibu, kota baru


ia adalah masa kemarin
yang sudah maghrib
sudah purna untuk hari
yang tak lagi
punya tempat untuk
terang siang
dan lawak keras di bawah
pohon hazelnut


ia dan budinya sudah mati,
kemarin pagi
bibirnya dibawa ke jakarta
dimakamkan di hatiku yang jeru


santa ana. santa ana.


2013

Ilustrasi: Labdo Grahito

Tidak ada komentar:

Posting Komentar