Surat Buat Kekasih dan
Anak Bayang-Bayang
Kekasih. Ini hari aku menulis
surat pada dirimu yang kemarin pergi. Aku lihat dari pagi trem-trem di kota
masih kedinginan, orang kerja matanya sayu, Dan para kekasih di kota merindu
ciuman paling panas sepanjang dingin.
Kekasih. Coba bayangkan. Pejamkan
matamu yang masih merah bekas nangis semalam. Bayangkan bila kita jadi satu di
antara kekasih itu atau jadi trem yang tak bisa merintih kedinginan. Apa masih
bisa kita tak bersyukur pada kepergian yang biasa ini?..
Seperti kataku dulu. Kata yang
tak kupinjam dari siapapun: Bila cinta memang ada di dirimu, biarlah kita pergi
ke kapal-kapal besar. Nanti berlabuh di pelabuhan-pelabuhan kecil. Memahami
waktu yang biasanya teruk. Akan kita besarkan anak-anak di tengah ombak.
Kuajari mereka menarik layar, mengenal utara dan selatan. Sedang kau akan
memasak. Sibuk memasak sepanjang siang. Waktu datang bau garam dan ikan
pindang, aku lapar. Kupanggil anak-anak merapat pada meja jamuan. Kita daras
syukur pada dewa laut. Dewa penenang segala ombak.
Ibu, bapak, papa, mama.
Anak-anakku tak akan bertanya mana eyang mana paman.. Sebab telah kubawa kau
dan anak-anak ke negeri jauh, ke negeri entah dalam kembara. Merantau cinta
demi cinta, menjala ikan kecil demi ikan besar, mendaki ombak dan riak-riak
Bandar Sri Begawan. Merindu siapa-siapa dalam pikiran sepanjang malam. Hiburan
kita ialah bintang-bintang laut dan gambar terumbu-terumbu karang. Ah… Sedap.
Seiring mereka besar, mereka akan
jadi pemimpin kota-kota kecil yang sederhana dan pandai bersyukur. Kelak bagi
mereka bapak dan ibunya merupakan angin dan gelombang pasang yang mengajari
mereka cinta pertama dan ketabahan.
Kekasih. Kemarin ini kita sudah
dengar sayup-sayup suara jelang kepergianmu.
“ Ibu… ibu… bapak… bapaaak.. “
Suara mereka menjauh. Aku pergi
mencari ibu, kau pergi pada waktu dan sembab tangis. Mengendapkan kenangan pada
tubir-tubir jenjang. Wajah anak-anak kian kabur. Cinta menjelma jadi satu yang
lain, jadi suatu yang tak lagi luar biasa.
Kekasih. Apabila kaunemu surat
ini dalam pikiranmu atau lewat satu mimpi di tidurmu yang kurang nyenyak,
kirimlah balik padaku. Kutunggu balasanmu tiada batas waktu dan sekat-sekat
tempat.
Balasan yang apa saja. Balasan tentang di mana kau dan siapa dirimu. Atau mau
kaujelaskan padaku kenapa kaupergi padahal tak pernah datang? Sedang aku terus
saja dipaksa membayangkan.
2013